Vinales Amat Pede Tatap Balapan di Motegi

Vinales Amat Pede Tatap Balapan di Motegi

Majalah racing -  Maverick Vinales menyambut MotoGP Jepang dengan kepercayaan diri tinggi. Hasil-hasil bagus belakangan ini membuat optimisme rider Suzuki itu melambung.

Vinales naik podium teratas di MotoGP Inggris awal September lalu. Itu merupakan kemenangan pertama Suzuki di MotoGP sejak 2007. Sementara dalam balapan di Aragon, Vinales sempat memimpin selama beberapa lap kendati pada akhirnya finis keempat.

Torehan tersebut membuat kepercayaan diri Vinales terdongkrak. Pebalap asal Spanyol itu pun optimistis bisa tampil kompetitif di Motegi akhir pekan ini.

"Saya merasa sangat percaya diri, kami berkembang dari balapan ke balapan dan sekarang kami sadar bahwa kami bisa bersaing untuk posisi atas di setiap balapan," ujar Vinales seperti dikutip dari Crash.

"Ini adalah perasaan yang bagus, karena itu membuat kami bekerja dengan tekanan yang lebih sedikit dan menjaga fokus pada metode kami."

"Mesinnya sudah berkembang, tapi juga pemahaman kami terhadap elektronik dan pengaturan membuat kami lebih kompetitif," lanjut pebalap berusia 21 tahun itu.

"Tentu di Motegi kami juga akan mengambil keuntungan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dan menyalurkannya secara langsung kepada pengembang Jepang. Tahun lalu, hujan menyulitkan akhir pekan kami, jadi saya senang sekarang kami punya solusi berbeda agar kompetitif di kondisi basah," imbuhnya.

Lorenzo Bidik Kemenangan di Balapan Kandang Yamaha

Lorenzo Bidik Kemenangan di Balapan Kandang Yamaha

Majalah racing - MotoGP Jepang menjadi balapan kandang sejumlah pabrikan Jepang, termasuk Yamaha. Fakta itu menambah semangat Jorge Lorenzo untuk meraih kemenangan.

Akhir pekan ini MotoGP akan dihelat di Motegi. Lorenzo, yang pernah memenangi balapan di sana pada 2013 dan 2014, bersiap menghadapi balapan yang secara beruntun juga akan dilanjutkan dengan seri di Australia dan Malaysia tersebut.

"Kini kami memasuki bagian berbeda dari musim dan mungkin yang paling menarik karena kami menghadapi tiga balapan beruntun dan kesemuanya ada di seberang lautan, jadi tuntutan besar dalam hal fisik dan mental. Di sisi lain ini menjadi petualangan yang menyenangkan setiap kali menjalaninya," kata Lorenzo di Crash.net.

"Motegi menjadi yang pertama dalam daftar tersebut dan sirkuit ini menghadirkan kenangan-kenangan indah buat saya. Saya senang Jepang dan saya amat menyenangi sirkuit ini karena orang-orang di sini. Buat Yamaha dan para pabrikan Jepang lain, grand prix ini juga penting. Inilah balapan kandang yang sebenarnya!" sebutnya.

Titel kejuaraan dunia MotoGP saat ini kian condong ke arah Marc Marquez dari Repsol Honda. Lorenzo sendiri menempati posisi tiga dengan tertinggal 14 angka dari Valentino Rossi, rekan setimnya yang ada di posisi dua.

"Akhir dari kejuaraan dunia masih cukup jauh sehingga saya harus terus berusaha sebaik mungkin, kompetitif, dan berupaya menang lagi. Akan fantastis jika bisa melakukannya di balapan kandang Yamaha!" sebut Lorenzo.

Yamaha memenangi lima dari tujuh balapan awal MotoGP musim ini, tapi dalam tujuh balapan setelah itu tidak ada podium teratas yang bisa dipijak para rider Yamaha. 

Tekad Pedrosa Tambah Koleksi Kemenangan di Motegi

Tekad Pedrosa Tambah Koleksi Kemenangan di Motegi

Majalah racing - Dani Pedrosa adalah pebalap paling sering naik podium teratas di Motegi. Rider Repsol Honda itu pun bertekad melanjutkan pencapaian positifnya di sana.

Dari catatan MotoGP.com, Pedrosa merupakan rider dengan jumlah kemenangan grand prix terbanyak di sirkuit Motegi setelah lima kali naik podium teratas di sana pada seluruh kelas.

Dalam lima musim terakhir MotoGP, ternasuk balapan basah musim lalu, Pedrosa bahkan sudah meraih tiga kemenangan di Motegi. Dua kemenangan lain masing-masing ia raih saat tampil di kelas 250cc (2004) dan 125cc (2002, saat Motegi jadi bagian grand prix Pasifik).

"Motegi adalah salah satu sirkuit favorit saya, dan sebagai tambahan bahwa itu adalah sirkuit rumah Honda, saya sudah punya hasil-hasil bagus di sana," kata Pedrosa di Crash.net.

"Jelas saya ingin meraih hasil sebaik mungkin di hadapan para penggemar kami di Jepang, tapi kami harus tiba di sana, dan langsung memoles motor dan ban untuk memahami apa kami mungkin tampil sekompetitif belakangan ini.

"Pada saat ini yang terpenting adalah menemukan kombinasi terbaik antara ban dan motor untuk saya, guna berusaha tampil sebaik mungkin saat mulai di hari Jumat nanti," sebutnya.

Pedrosa saat ini menempati posisi empat klasemen pebalap dengan keunggulan enam angka saja dari Maverick Vinales (Suzuki Ecstar) yang membuntuti di peringkat lima.

Stoner Tolak Tawaran untuk Gantikan Iannone di Motegi

Stoner Tolak Tawaran untuk Gantikan Iannone di Motegi

Majalah racing -  Ducati mengungkapkan bahwa mereka menawari Casey Stoner untuk menggantikan Andrea Iannone yang absen di MotoGP Jepang. Tapi tawaran itu ditolak oleh Stoner.

Iannone harus absen membalap di Motegi akhir pekan ini karena masih dalam pemulihan cedera retak tulang belakang yang dideritanya dalam latihan bebas di GP San Marino, September lalu. Sebelumnya, dia sudah absen di Misano dan Aragon.

Di Misano dan Aragon, posisi Iannone digantikan oleh Michele Pirro yang merupakan test rider Ducati. Tapi Pirro tidak bisa diturunkan di Motegi karena akan menjalani tes di Valencia.

Untuk itu, Ducati menawari Stoner kesempatan untuk membalap dengan menggantikan Iannone. Tapi tawaran tersebut ditolak oleh juara dunia dua kali asal Australia itu.

"Kami memberinya kesempatan, tapi dia bilang tidak," ujar Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, seperti dikutip dari Motorsport.

Iannone dijadwalkan akan kembali membalap di seri berikutnya di Phillip Island. Jika pebalap asal Italia itu masih belum pulih, Ducati mungkin akan kembali menawari Stoner.

"Pertama, kami harus menunggu apakah Andrea pulih, dan kemudian kami akan lihat apa yang kami lakukan jika dia tidak pulih. Awalnya Casey tidak punya niat untuk kembali ke paddock sampai balapan terakhir di Valencia," lanjut Ciabatti.

"Tapi, mungkin karena itu adalah Australia dia akan mengubah pikirannya, saya tidak tahu," katanya.

Dengan situasi ini, Ducati hanya akan menurunkan Andrea Dovizioso dalam balapan di Motegi akhir pekan ini.

Ini Misi Marquez di Motegi

Ini Misi Marquez di Motegi

Majalah racing - Marc Marquez menyebut Motegi selalu memberi tantangan tersendiri. Itu mengapa ia punya misi berbeda dalam menghadapi balapan ini dibandingkan seri sebelumnya.

Dalam balapan sebelum ini di Aragon, rider Repsol Honda tersebut meraih kemenangan keempatnya musim ini sekaligus selangkah lebih dekat menuju takhta juara dunia MotoGP 2016 berkat keunggulan 52 angka atas dua rider Movistar Yamaha di posisi dua dan tiga.

Ada peluang Marquez mengunci titel saat membalap akhir pekan ini di Motegi. Tapi syaratnya Marquez harus meraih kemenangan dengan Valentino Rossi meraih tidak lebih dari satu angka, sedangkan Jorge Lorenzo finis di luar empat besar. Bukan perkara gampang.

Tidak bertambah mudah jika menilik catatan Marguez yang belum pernah menjadi pemenang di sirkuit Motegi pada kelas MotoGP. Ia pun mengaku memang memiliki strategi beda untuk balapan akhir pekan ini dibandingkan dengan di Aragon lalu.

"Grand prix Jepang penting buat kami karena ini balapan kandang Honda dan tempat saya memiliki kenangan indah karena memastikan gelar juara dunia pada 2014. Di sisi lain ini adalah sirkuit yang selalu sedikit menantang buat saya," ujar Marquez di Crash.net.

"Jadi sebagai contoh, jika Aragon adalah sebuah sirkuit yang saya tandai untuk menyerang, Motegi adalah sirkuit yang saya tandai untuk berusaha sesedikit mungkin kehilangan angka.

"Sehubungan dengan hal tersebut, kami akan menghadapi balapan nanti dengan mentalitas terbuka; berupaya meraih hasil sebaik mungkin, tapi juga siap beradaptasi dengan kondisi," bebernya.

Statistik MotoGP Jepang

Statistik MotoGP Jepang

Majalah racing -  MotoGP 2016 akan memasuki seri ke-15 yang dilangsungkan di sirkuit Motegi pada akhir pekan. Dalam lima musim terakhir MotoGP Jepang, cuma ada dua nama pemenang.

Sirkuit Motegi pertama kali ditambahkan di jadwal grand prix pada 1999 dan sejak itu rutin menggelar balapan grand prix, walaupun pada periode itu tak selalu menjadi tuan rumah grand prix Jepang karena juga pernah menghelat grand prix Pasisfik.

Dalam lima musim terakhir kelas primer, pemenang di Motegi senantiasa berasal dari tim pabrikan Honda atau Yamaha; Dani Pedrosa (Repsol Honda, pada 2011, 2012, 2015) dan Jorge Lorenzo (Movistar Yamaha, pada 2013 dan 2014).

Berikut statistik mengenai balapan di Motegi pada akhir pekan seperti dirangkum MotoGP.com

- Ini akan menjadi kali ke-18 sebuah ajang grand prix dilangsungkan di sirkuit Motegi.

- Sejak era four stroke MotoGP pada 2002, Honda sudah punya enam kemenangan di sirkuit Motegi.

- Yamaha sudah empat kali memenangi balapan MotoGP di Motegi.

- Ducati punya empat kemenangan MotoGP di sirkuit Motegi, yang terakhir adalah lewat Casey Stoner pada 2010. Hasil terbaik buat Ducati di Motegi sejak 2010 adalah finis kelima dari Andrea Dovizioso di 2014 dan 2015.

- Suzuki dan Kenny Roberts Jnr memenangi grand prix kelas primer pertama (saat itu kelas 500cc) yang dilangsungkan pada 1999 dan mengulanginya pada 2000. Sejak MotoGP menjadi kelas primer balap motor grand prix pada 2002, hasil terbaik Suzuki adalah finis kelima dengan John Hopkins pada 2005.

- Dani Pedrosa (Repsol Honda) adalah rider dengan jumlah kemenangan grand prix terbanyak di sirkuit dengan lima (3x MotoGP, 1x 250cc, 1x 125cc). Empat rider lain punya masing-masing tiga kemenangan grand prix di Motegi: Loris Capirossi (3x MotoGP), Toni Elias (2x 250cc, 1x Moto2), Mika Kallio (2x 125cc, 1x 250cc), dan Jorge Lorenzo (Movistar Yamaha) (3x MotoGP).

- Para rider tuan rumah sudah meraih delapan kemenangan grand prix di sirkuit Motegi: Masao Azuma – 125cc/1999, Shinya Nakano – 250cc/1999, Daijiro Kato – 250cc/2000, Youichi Ui – 125cc/2001, Tetsuya Harada – 250cc/2001, Makoto Tamada – MotoGP/2004 & Hiroshi Aoyama – 250cc di both 2005 dan 2006.

- Rider Jepang terakhir yang bisa finis naik podium di Motegi, di seluruh tiga kelas, adalah Hiroshi Aoyama – posisi 2 di balapan 250cc pada 2009.

Mereka yang Jadi Juara Dunia di Motegi: Stoner, Rossi, dan Marquez

Mereka yang Jadi Juara Dunia di Motegi: Stoner, Rossi, dan Marquez

Majalah racing - Marc Marquez berpeluang merebut gelar juara dunia musim 2016 di Sirkuit Motegi. Sepanjang sejarah MotoGP, ada tiga pebalap memastikan jadi juara dunia di trek itu.

MotoGP Jepang, Minggu (16/10/2016) mendatang, menjadi kesempatan pertama Marquez merebut gelar juara dunia di musim 2016. Tapi syarat yang harus dipenuhi agar titel juara dunia itu berhasil diamankan terbilang sulit.

Marquez bukan hanya harus jadi juara di Jepang. Keberhasilan menjejak podium tertinggi harus dibarengi dengan Valentino Rossi finis di posisi 15 atau lebih rendah, dan Jorge Lorenzo menuntaskan balapan di urutan empat atau lebih rendah.

Sulit, tapi bukan tidak mungkin. Sejak berubah menjadi MotoGP, tercatat ada tiga pebalap yang pernah memastikan menjadi juara dunia di Sirkuit Motegi. Marquez sendiri pernah melakukannya, yakni saat dia merengkuh titel juara dunia untuk kali kedua di tahun 2014.

Berikut pebalap-pebalap yang pernah memenangi gelar juara dunia di Jepang, sejak kelas MotoGP diperkenalkan:

1. Casey Stoner (2007)

2. Valentino Rossi (2008)

3. Marc Marquez (2014)

Rossi Bersiap Menghadapi Periode Sibuk

Rossi Bersiap Menghadapi Periode Sibuk

Majalah racing - Valentino Rossi bersiap menghadapi MotoGP Jepang dan dua seri berikutnya yang langsung mengikuti, termasuk peluang juara dunianya yang memudar.

Seperti tahun lalu Rossi kali ini kembali terlibat dalam perebutan gelar juara dunia, dalam usahanya meraih titel yang ke-10 dalam kariernya di grand prix seluruh kelas. Tapi peluang Rossi kini tampak kian kecil saja. 

Dengan empat seri tersisa rider Movistar Yamaha tersebut menempati posisi dua dengan 196 poin, tertinggal 52 angka dari Marc Marquez (Repsol Honda) di posisi teratas. Rossi bahkan lebih dekat ke Jorge Lorenzo, rekan satu timnya, di posisi ketiga.

Akhir pekan ini akan berlangsung MotoGP Jepang di Suzuka, balapan yang mengawali tiga seri beruntun dengan MotoGP Australia (23 Oktober) dan MotoGP Malaysia (30 Oktober) langsung mengikuti. Rossi pun sudah bersiap menghadapi periode sibuk itu.

"Aku baik-baik saja. Kami akan menghadapi tiga seri beruntun, itu adalah masa paling sibuk dalam semusim. Terkait kejuaraan dunia, kami harap akan ada kejutan," kata Rossi seperti diwartakan Tuttomotoriweb.com.

"Rasa di mulutku sedikit pahit karena impian gelar juara dunia nomor sepuluh tahun ini kembali memudar, tapi sudah pasti aku tidak langsung menyerah.

"Di separuh pertama musim aku kehilangan banyak poin maka penting untuk membalap dengan baik di balapan-balapan akhir, apalagi ada Jorge Lorenzo yang juga mengejar posisi kedua," sebutnya.

3 Balapan dalam 3 Pekan, Michelin Siapkan 4.000 Ban

3 Balapan dalam 3 Pekan, Michelin Siapkan 4.000 Ban

Majalah racing - MotoGP memasuki periode sibuk dan krusial dengan ada tiga balapan digelar dalam periode tiga pekan. Untuk race di Jepang, Australia, dan Malaysia, Michelin menyiapkan 4.000 ban.

Rangkaian sibuk MotoGP akan dimulai pada Minggu (16/10/2016) akhir pekan ini di Sirkuit Motegi dalam gelaran MotoGP Jepang. Pada seri ke-15 tersebut Marc Marquez punya kesempatan pertama untuk merebut gelar juara dunia musim ini.

Hanya tujuh hari berselang, seri ke-16 dihelat di Sirkuit Phillip Island, Australia (23/10/2016). Balapan langsung disambung dengan MotoGP Jepang (30/10/2016).

Untuk tiga balapan tersebut Michelin total menyiapkan 4.000 ban. Demi kecepatan, sebagian ban-ban tersebut dikirim melalui udara. Sementara sisanya dikirim melalui jalur laut. Demikian dikutip dari gpone.

"Ini tugas logistik yang besar. Kami harus mengirim lebih dari 4.000 ban untuk tiga balapan. Untuk membuatnya bisa terlaksana kami harus mengirim melalui laut dan sisanya dikirim melalui angkutan udara ke masing-masing venue demi kesiapan untuk balapan," ucap manajer Michelin, Piero Taramasso.

Untuk balapan pertama di Motegi, Michelin menyiapkan tiga compound untuk ban depan dan dua compound untuk ban belakang. Ban slick depan terdiri dari soft, medium, dan hard, sementara ban slick belakang terdiri dari soft dan medium.

"Ini sirkuit yang sangat teknis dengan tingkat abrasif permukaan medium yang memberi level daya cengkram cukup bagus. Sirkuit memiliki zona hard-breaking dan area akselerasi yang menghasilkan tekanan intens pada bagian tengah ban. Untuk menghadapi hal ini, kami mengambil pilihan ban yang kami yakini akan bisa menghadapi kebutuhan hard-breaking," lanjut Taramasso. 

Skenario Marquez Jadi Juara Dunia di Motegi

Skenario Marquez Jadi Juara Dunia di Motegi

Majalah racing - Peluangnya terbilang kecil, tapi di akhir pekan ini Marc Marquez bisa menutup musim balap 2016 dengan mengukuhkan dirinya menjadi juara dunia. 

Termasuk balapan di Motegi pada akhir pekan ini, MotoGP 2016 tinggal menyisakan empat balapan. Itu artinya tinggal 100 poin maksimal yang bisa didapat oleh setiap pebalap.

Memperhitungkan posisi di klasemen saat ini, maka ada lima pebalap yang secara matematis punya kans. Mereka adalah Marc Marquez (248), Valentino Rossi (196), Jorge Lorenzo (182), Dani Pedrosa (155) dan Maverick Vinales (149).

Namun butuh keajaiban buat dua pebalap yang disebut terakhir untuk bisa menyodok ke posisi teratas dan menjadi juara dunia. Itu hanya akan terjadi jika Marquez, Rossi, dan Lorenzo sama sekali gagal dapat poin di sisa musim dan Pedrosa atau Vinales selalu sukses menjadi juara.

Maka secara logis tinggal tiga rider saja yang punya kans. Marquez, yang saat ini berada di puncak klasemen dengan keunggulan 52 poin dari Rossi dan memimpin 66 poin dari Lorenzo, jelas punya peluang terbesar. Marquez malah bisa mengunci titel juaranya pada Minggu (9/10/2016) akhir pekan ini pada MotoGP Jepang.

Untuk bisa merebut titel juara dunia MotoGP untuk kali ketiga di Motegi, Marquez harus mengumpulkan 24 poin lebih banyak dibanding Rossi dan mendapat 10 poin lebih banyak dibanding Lorenzo. 

Mudahnya begini: Marquez harus menjadi juara (25 poin) dan pada saat bersamaan Rossi finis di posisi 15 (1 poin) atau lebih rendah lagi, dan Lorenzo finis di posisi 4 (13 poin) atau lebih rendah. 

Dengan skenario itu maka di tiga seri pamungkas Marquez sudah mengumpulkan 273 poin, sementara Rossi punya 197 poin dan Lorezo mengoleksi 195. Meski Rossi meraih kemenangan di tiga balapan sisa, poin yang dia kumpulkan (272) tidak akan bisa mengejar Marquez.

Peluang Marquez jadi juara di MotoGP Jepang terbilang besar. Dia akan berupaya mempertahankan momentum setelah jadi juara di Aragon, jangan lupakan juga kalau ini merupakan balapan kandang Honda yang bisa membuat pebalap 23 tahun itu tampil lebih bersemangat.

Menjadi juara di Motegi akan jadi tantangan besar untuk Marquez. Soalnya sejak turun di kelas MotoGP dia belum pernah jadi juara. Sejak tahun 2013 dia berturut-turut finis di posisi 2, 2, dan 4.

Di sisi lain, Rossi tampil meyakinkan di Jepang dengan selalu naik podium pada dua musim terakhir. Sedangkan Lorenzo malah selalu naik podium dalam lima musim terakhir.